"Kami menyampaikan belasungkawa kami yang terdalam kepada para korban yang malang," kata Lu kepada penyiar pemerintah China CGTN.
Semenatra itu, pihak berwenang Jepang belum mengkonfirmasi jumlah korban tewas yang diberikan oleh Lu, tetapi mengatakan bahwa sembilan orang masih hilang. Sejauh ini tidak ada alasan yang diberikan untuk tenggelamnya kapal tersebut.
Menurut MarineTraffic, kapal berbendera Hong Kong itu meninggalkan Port Klang di Malaysia bulan lalu. Pesawat itu dijadwalkan tiba di Incheon, Korea Selatan pada Rabu (25/1/2023).
(Susi Susanti)