Program percontohan USTDA pada tahap awal akan fokus pada pengiriman citra radiologi dan kardiologi ke dalam penyimpanan cloud di lokasi terpusat untuk melihat semua informasi medis pasien bagi dokter rujukan di 10 rumah sakit di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Proses ini pada akhirnya akan memberikan dasar untuk agregasi data yang lebih besar dan kolaborasi klinis di seluruh Indonesia.
Ketika diimplementasikan sepenuhnya, NIDR akan memungkinkan pengambilan gambar, data, dan informasi medis dari profil pasien yang dapat diakses melalui perangkat pintar, memungkinkan diagnosis gambar digital secara langsung untuk klinik yang tidak memiliki akses ke spesialis radiologi dan kardiologi. NIDR dapat diperluas dan berfungsi sebagai platform untuk berbagai jenis pasien lain seperti ortopedi, kebidanan, serta mendukung jaringan besar fasilitas perawatan primer dan rumah sakit di negara tersebut.
“Amerika Serikat unggul secara global sebagai pemimpin dalam hal perawatan kesehatan, dan kemitraan baru ini akan terus memperdalam keterlibatan jangka panjang antara kedua negara kita di bidang yang penting ini. Dukungan kuat dari USTDA akan mengkatalisasi kolaborasi kami dengan penyedia teknologi medis terkemuka AS untuk meningkatkan akses perawatan kardiologi kritis di Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha.
“Transformasi Digital berada di garis depan agenda kebijakan kami di Indonesia, dan kami melihat ini sebagai langkah kunci untuk mencapai ambisi kami.”
“Selama beberapa dekade GE HealthCare telah menjadi yang terdepan dalam inovasi, dan kolaborasi kami dengan Kementerian Kesehatan Indonesia dan USTDA akan menciptakan model penerapan teknologi informasi kesehatan di seluruh ASEAN,” kata John Insko, Chief Commercial Officer GE HealthCare.