UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan Rusia telah memulai 'balas dendam besar' atas perlawanan Ukraina terhadap invasinya, ketika pasukan Rusia mengklaim serangkaian kemajuan tambahan di timur negaranya.
Zelenskyy telah memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Moskow bertujuan untuk meningkatkan serangannya di Ukraina setelah sekitar dua bulan kebuntuan virtual di sepanjang garis depan yang membentang melintasi selatan dan timur.
BACA JUGA: Soal Pasok Pesawat Tempur F-16 ke Ukraina, Sekutu Barat Kirim Pesan Tak Satu Suara
Dia mengatakan serangan Rusia di timur tanpa henti meskipun ada banyak korban di pihak Rusia, menjadikannya sebagai balasan atas keberhasilan Ukraina dalam mendorong pasukan Rusia kembali dari ibu kota, timur laut dan selatan pada awal konflik.
BACA JUGA: Menlu Mesir Sampaikan Pesan dari Menlu AS, Menlu Rusia: Minta Rusia Mundur dari Ukraina
“Saya pikir Rusia benar-benar ingin balas dendam yang besar. Saya pikir mereka [sudah] memulainya,” terangnya, dikutip Reuters.
“Setiap hari mereka membawa lebih banyak pasukan reguler mereka, atau kami melihat peningkatan jumlah Wagnerites,” katanya kepada wartawan di kota pelabuhan Odesa di selatan Ukraina.
Meski tidak ada tanda-tanda serangan baru yang lebih luas pada Senin (30/1/2023), namun administrator bagian provinsi Donetsk timur Ukraina yang dikuasai Rusia, Denis Pushilin, mengatakan pasukan Rusia telah mengamankan pijakan di Vuhledar, sebuah kota pertambangan batu bara yang reruntuhannya telah menjadi benteng pertahanan Ukraina. sejak awal perang.