WASHINGTON – The Bulletin of the Atomic Scientists minggu lalu menggerakkan jarum jam simbolik mereka yang menunjukkan seberapa dekat umat manusia dengan apa yang disebut hari akhir atau kiamat.
Hal ini merujuk pada invasi Rusia ke Ukraina, ketegangan nuklir, dan perubahan iklim sebagai alasan perubahan jarum jam itu.
BACA JUGA:Â Â 5 Fakta Amerika Sebut Rusia Langgar Perjanjian Nuklir, Punya 5.977 Hulu Ledak
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) mengatakan Rusia telah melanggar Perjanjian START Baru yang membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang boleh dimiliki Amerika dan Rusia, serta pengerahan rudal dan pembom berbasis darat dan kapal selam, yang boleh digunakan untuk membawa hulu ledak nuklir.
BACA JUGA:Â AS: Komandan Rusia Bahas Penggunaan Senjata Nuklir di Perang Ukraina, Putin Tidak Terlibat Pembicaraan
AS mengatakan Rusia tidak mengizinkan inspeksi fasilitas-fasilitasnya sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian itu. Tetapi Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel mengatakan Rusia dapat dengan mudah kembali pada kepatuhannya.
“Ada jalur yang jelas untuk kembali mematuhi perjanjian itu. Yang perlu dilakukan Rusia hanya mengizinkan inspeksi fasilitas-fasilitas yang ada di wilayahnya, sebagaimana yang dilakukan selama bertahun-tahun di bawah Perjanjian START Baru; dan bertemu dalam sessi komisi konsultatif bilateral. Tidak ada yang mencegah tim inspeksi Rusia untuk melakukan perjalanan ke Amerika dan melakukan inspeksi,” terangnya, dikutip VOA.
Follow Berita Okezone di Google News