Share

Langgar Perjanjian START Baru, AS Serukan Rusia untuk Izinkan Inspeksi Nuklir

Susi Susanti, Okezone · Jum'at 03 Februari 2023 12:50 WIB
https: img.okezone.com content 2023 02 03 18 2758391 langgar-perjanjian-start-baru-as-serukan-rusia-untuk-izinkan-inspeksi-nuklir-18gTOaSLQL.jpg Senjata nuklir Rusia RS-24 Yars (Foto: VOA)

WASHINGTON – The Bulletin of the Atomic Scientists minggu lalu menggerakkan jarum jam simbolik mereka yang menunjukkan seberapa dekat umat manusia dengan apa yang disebut hari akhir atau kiamat.

Hal ini merujuk pada invasi Rusia ke Ukraina, ketegangan nuklir, dan perubahan iklim sebagai alasan perubahan jarum jam itu.

BACA JUGA:  5 Fakta Amerika Sebut Rusia Langgar Perjanjian Nuklir, Punya 5.977 Hulu Ledak

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) mengatakan Rusia telah melanggar Perjanjian START Baru yang membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang boleh dimiliki Amerika dan Rusia, serta pengerahan rudal dan pembom berbasis darat dan kapal selam, yang boleh digunakan untuk membawa hulu ledak nuklir.

BACA JUGA: AS: Komandan Rusia Bahas Penggunaan Senjata Nuklir di Perang Ukraina, Putin Tidak Terlibat Pembicaraan

AS mengatakan Rusia tidak mengizinkan inspeksi fasilitas-fasilitasnya sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian itu. Tetapi Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel mengatakan Rusia dapat dengan mudah kembali pada kepatuhannya.

“Ada jalur yang jelas untuk kembali mematuhi perjanjian itu. Yang perlu dilakukan Rusia hanya mengizinkan inspeksi fasilitas-fasilitas yang ada di wilayahnya, sebagaimana yang dilakukan selama bertahun-tahun di bawah Perjanjian START Baru; dan bertemu dalam sessi komisi konsultatif bilateral. Tidak ada yang mencegah tim inspeksi Rusia untuk melakukan perjalanan ke Amerika dan melakukan inspeksi,” terangnya, dikutip VOA.

Follow Berita Okezone di Google News

Pejabat-pejabat Rusia menyalahkan Amerika, merujuk dukungan Amerika pada Ukraina yang mempertahankan diri dari invasi Rusia, dan Agustus lalu menangguhkan inspeksi tim Amerika atas fasilitas nuklir Rusia. Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia masih ingin mempertahankan Perjanjian START Baru.

“Seberapa pun menyedihkan situasinya, tetap harus ada yang dipertahankan. Kami menilai kelanjutan Perjanjian START Baru ini sangat penting, memang tidak layak, tetapi secara hipotetis layak. Kami melihat Amerika sebenarnya telah menghancurkan kerangka hukumnya,” ujarnya.

Direktur Pusat Analisa Politik Militer di Institut Hudson, Richard Weitz mengatakan kepada VOA, ada beberapa alasan mengapa Rusia mungkin melanggar perjanjian itu.

“Paling-paling Rusia berupaya ingin mendapatkan lebih banyak konsesi dari Amerika, mungkin untuk mendapatkan lebih banyak kesempatan menginspeksi sistem Amerika. Atau yang paling buruk, Rusia menyandera proses kontrol senjata strategis untuk perangnya di Ukraina,” ungkapnya.

Rusia juga menolak mengesampingkan penggunaan senjata nuklir taktis di Ukraina, yang telah menimbulkan ketakutan global akan bencana nuklir.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini