JAKARTA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara menyatakan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa akibat gempa bumi M7,8 yang mengguncang selatan Turki di Provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye.
KBRI mengatakan telah berkoordinasi dengan Otoritas lokal di daerah tersebut, yakni Satgas Perlindungan WNI dan PPI di sekitar lokasi.
“Sejumlah WNI di Kahramanmaras harus meninggalkan apartemen karena mengalami kerusakan parah. KBRI Ankara sedang mengupayakan rumah penampungan sementara sambil menunggu penanganan dari otoritas setempat,” ungkap KBRI dalam rilis yang dikirim ke Okezone.com.
Adapun, tiga orang WNI mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay. Ketiganya sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat.
BACA JUGA:Â Hampir 200 Orang Tewas Akibat Gempa M 7,8 yang Guncang Perbatasan Turki-Suriah
KBRI Ankara akan terus berkoordinasi dengan otoritas lokal, Satgas Perlindungan WNI serta masyarakat Indonesia di wilayah terdampak. KBRI juga menyediakan hotline KBRI Ankara di nomor +90 532 135 22 98
BACA JUGA:Â Â Gempa Dahsyat M7,9 Guncang Turki Tewaskan 50 Orang, Pemerintah Umumkan Alarm 4 Minta Bantuan Internasional
Terdapat sekitar 6500 WNI yang terdata tinggal di seluruh Turki. Dari jumlah tersebut terdapat sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya. Sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa dan sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional.
Seperti diketahui, gempa terjadi pada pukul 04.17 ws (08.17 wib). Pusat gempa di provinsi Kahramanmaras, kurang lebih berjarak 600 km sebelah tenggara Ankara. Kemudian disusul 2 gempa lanjutan M 6,4 dan M 6,5 di Prov Gaziantep, kurang lebih sekitar 700 km sebelah tenggara Ankara.
Follow Berita Okezone di Google News