Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan tiga orang terluka, satu kritis, tetapi tidak memberikan rincian tentang korban tewas.
Serangan itu terjadi selama periode ketegangan yang menimbulkan kekhawatiran akan peningkatan kekerasan lebih lanjut dan mendorong seruan untuk tidak menyerang di kedua belah pihak. Seruan tersebut diantaranya datang Amerika Serikat dan badan-badan internasional termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pasukan Israel telah melakukan serangan berbulan-bulan di Tepi Barat setelah serentetan serangan mematikan di Israel tahun lalu dan pasukan mereka bersiaga setelah seorang pria bersenjata Palestina menembak tujuh orang di dekat sebuah sinagog pada 27 Januari.
(Susi Susanti)