"Sebagai dokter kami harus melakukan pekerjaan kami. Tetapi ketika tim pendukung mengambil alih, maka kami memikirkan keluarga kami sendiri,” lanjutnya.
Ada kehancuran di mana pun Anda berada di Iskenderun - banyak bangunan telah hancur, termasuk rumah sakit yang sibuk.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membalas atas kemarahan yang meningkat atas tanggapan negara terhadap bencana tersebut pada Rabu (8/2/2023). Kritikus mengatakan upaya darurat terlalu lambat dan tidak cukup dilakukan untuk mempersiapkan wilayah rawan gempa oleh pemerintahnya.
"Tidak mungkin bersiap menghadapi bencana sebesar ini,” terangnya.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 7,8 skala Richter terjadi pada Senin (6/2/2023) pagi di dekat kota selatan Gaziantep, yang dekat dengan perbatasan Suriah. Korban tewas saat ini mencapai lebih dari 11.000 orang di kedua negara.
(Susi Susanti)