LONDON - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan melakukan pemungutan suara negara anggota pada Kamis depan (23/2/2023), pada rancangan resolusi untuk mencapai perdamaian perang di Ukraina yang dilakukan secara komprehensif, adil, abadi, dan sesegera mungkin.
Pemungutan suara itu akan menandai satu tahun invasi Rusia terhadap Ukraina pada 24 Februari, dan sejalan dengan Piagam PBB.
Dikuip Antara, PBB kembali meminta Moskow untuk menarik pasukan dan mendorong untuk menghentikan permusuhan.
BACA JUGA: Rusia Bombardir Ukraina dengan 69 Rudal, Inggris: Bukti jika Putin Tidak Ingin Perdamaian
Majelis Umum yang beranggotakan 193 negara itu akan melakukan pemungutan suara pada Kamis depan, setelah puluhan negara menyampaikan pidatonya tentang satu tahun perang Ukraina.
Ukraina dan para pendukungnya berharap dapat memperdalam isolasi diplomatik Rusia, dengan menargetkan tiga perempat anggota Majelis Umum PBB setuju dengan resolusi itu.
Target Ukraina ingin menyamai jumlah anggota yang setuju pada resolusi-resolusi tahun lalu.
"Kami mengandalkan dukungan yang luas dari keanggotaan (PBB). Apa yang dipertaruhkan bukan hanya nasib Ukraina, tapi juga rasa hormat terhadap kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial setiap negara," kata Duta Besar Uni Eropa Olof Skoog, yang membantu dalam memimpin penyusunan resolusi itu.