PYONGYANG – Sebuah Lembaga Swadaya Manusia (LSM) yang berbasis di Seoul, Korea Selatan (Korsel) dalam sebuah laporan pada Selasa (21/2/2023) mengatakan ratusan ribu warga Korea Utara (Korut) mungkin terpapar bahan radioaktif yang merayap ke dalam air minum.
LSM Kelompok Kerja Keadilan Transisi (TJWG) menegaskan kondisi ini juga mengancam tetangga Korut yakni China, Korea Selatan, dan Jepang.
Kelompok tersebut mendesak Korea Selatan untuk menawarkan tes paparan radiasi bagi para pembelot yang pernah tinggal di dekat NPunggye-ri, situs nuklir utama Korea Utara. Diperkirakan hingga 540.000 penduduk mungkin berisiko.
BACA JUGA: Korut Boleh Pamer Kekuatan Militer ke Dunia, Tapi Krisis Pangan Akut Membelenggu Negara Ini
Kelompok tersebut - yang didirikan di Seoul pada 2014 oleh para aktivis dan peneliti dari Korea Selatan, Korea Utara, AS, Inggris, dan Kanada - menganalisis data yang tersedia untuk umum dan sumber intelijen terbuka untuk laporan terbarunya.
TJWG mengatakan negara-negara tetangga seperti Korea Selatan, China, dan Jepang juga mungkin berisiko karena penyelundupan dan distribusi produk pertanian dan kelautan, serta makanan khas Korea Utara seperti jamur pinus, dari daerah yang dekat dengan Punggye-ri.
Dikutip BBC, kelompok itu mendesak pemerintah negara-negara ini karena tidak berbuat cukup untuk menjaga populasi mereka dari risiko ini.
Kelompok itu mencatat bahwa pemerintah Korea Selatan mendapat kecaman pada 2018 karena memberikan jamur pinus yang diterima oleh presidennya saat itu Moon Jae-in sebagai hadiah dari Kim Jong Un kepada sekitar 4.000 keluarga lanjut usia - dilaporkan tanpa menguji radiasi mereka.