Dani meminta seluruh aparatur daerah untuk bersiaga lantaran hujan diprediksi akan berlangsung hingga Maret 2023 ini. Tim Komando yang dibentuk, jelas Dani, harus bersiaga menjaga dan memantau titik rawan baik itu di sungai besar maupun sungai kecil yang mengalami luapan air.
“Informasi ini harus segera disampaikan, agar masyarakat yang berada di daerah hilir bisa langsung melakukan evakuasi mandiri sebelum banjir melanda. sehingga bisa menyelamatkan diri. Kuncinya, jangan sampai ada korban jiwa. Dan sedapat mungkin, sekecil mungkin hanya harta benda dan kerusakan,” jelas dia.
Dani mendorong tim komando bisa memberikan arahan agar masyarakat mampu navigasi. Atau, masyarakat bisa lebih aktif misalnya membersihkan saluran air dari sampah, memperkuat bangunan terutama di titik rawan longsor. Selain itu, warga masyarakat harus mengaktifkan kembali tanda bahaya seperti bel atau kentongan.
Berikutnya, Dani menambahkan, ketika terjadi bencana tim komando harus cepat tanggap. Untuk tim yang di desa – desa rawan bencana, kata dia, semua harus standby 24 jam. Tidak sampai disitu, dirinya berpesan, untuk warga yang berada di titik banjir agar disiapkan titik evakuasi. Dibantu oleh Camat dan unsure polri agar mengamankan jalur evakuasi. Evakuasi sendiri, diprioritaskan bagi lansia anak- anak, balita, dan difabel.
“Baik saat itu itu banjir semata kaki, sebetis agar prioritas keselamatan warga jadi prioritas, dan ditempatkan di tempat yang memadai. Dengan suplai kebutuhan makanan, minuman, dan mck yang baik. Selama ini status tanggap darurat bencana berlangsung, kebutuhan pokok agar terpenuhi,” tukasnya.
(Khafid Mardiyansyah)