ISRAEL - Pilot pesawat tempur di skuadron elit Angkatan Udara Israel telah bersumpah untuk tidak menghadiri pelatihan, dalam protes yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pemerintah.
Hampir semua dari 40 pilot cadangan dari Skuadron 69 telah menolak untuk mengikuti latihan satu hari pada minggu ini.
Ini dipandang sebagai langkah politik yang tak tertandingi oleh beberapa pasukan cadangan penting Israel yang paling strategis. Selain itu, langkah ini juga merupakan pertanda meningkatnya penentangan terhadap rencana koalisi nasionalis yang berkuasa untuk merombak sistem hukum.
Seorang pilot yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada situs berita Ynet bahwa skuadron itu "memberi isyarat bahwa mereka tidak akan siap untuk melayani rezim diktator".
BACA JUGA: Secanggih Apa Jet Tempur Rafale Buatan Prancis yang Akan Perkuat Alutsista Indonesia?
Protes anti-pemerintah terus bergejolak sejak Perdana Menteri (PM) Netanyahu kembali berkuasa pada akhir tahun lalu, memimpin koalisi nasionalis sayap kanan paling kanan dalam sejarah Israel dan menjanjikan perubahan radikal pada sistem hukum Israel.
Itu termasuk undang-undang baru yang akan memberi pemerintah kendali penuh atas pencalonan hakim dan pada akhirnya akan mencabut kekuasaan penting Mahkamah Agung untuk membatalkan undang-undang.