NATUNA - Bupati Natuna, Wan Siswandi memerintahkan tim evakuasi korban longsor di lokasi kejadian untuk mundur lantaran tingginya curah hujan yang masih mengguyur lokasi bencana longsor.
Wan menambahkan bahwa lokasi tersebut masih berpotensi terjadi longsor susulan.
"Tim evakuasi gabungan dari Basarnas Natuna, unsur TNI Polri, BPBD Natuna, Damkar, serta Satpol PP Natuna dibantu alat berat, harus mundur karena kondisi cuaca buruk dan terlihat masih ada longsor susulan meski berskala kecil," kata Wan dalam keterangannya, Selasa (7/3/2023).
Selain itu, Wan juga mengkhawatirkan adanya longsor susulan akibat terjadinya pergeseran tanah di atas Gunung Jemenang, tempat terjadi longsor.
Baca juga: Diterjang Longsor, Begini Kondisi Kabupaten Natuna Sekarang
"Kondisi terkini, selain Gunung Jemenang masih terjadi adanya longsor susulan skala kecil, tim juga meminta warga yang berada di kaki gunung Pelimpak untuk mengungsi, mengingat terjadi longsor dua hari lalu pada puncak gunung," ujarnya.
Baca juga: 15 Korban Meninggal Dunia Akibat Longsor Natuna Dievakuasi Tim SAR
Saat ini ratusan warga diungsikan ke tempat-tempat yang aman dan terfokus pada PLBN Serasan. Hingga berita ini terbit kondisi jaringan listrik wilayah serasan hidup sebagian dan jaringan telekomunikasi sedikit lumpuh.
Bupati Natuna juga mengimbau kepada masyarakat Serasan untuk tidak cemas berlebihan dan tetap waspada. "Tim evakuasi mengadakan dapur umum bagi para pengungsi dan para tim relawan," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, bencana tanah longsor yang terjadi di Natuna telah merenggut 10 korban jiwa, 42 orang dinyatakan hilang dan 5 luka berat dan 3 luka ringan.
Selain itu, sebanyak 1.216 jiwa mengungsi dengan rincian 219 jiwa di PLBN, 215 jiwa di Puskesmas, 500 jiwa di pelimpak dan masjid serta 282 jiwa di SMA 1 Serasan.
(Fakhrizal Fakhri )