MATAMOROS - Diduga anggota kartel narkoba Meksiko pada Kamis, (9/3/2023) menyerahkan lima orang yang diduga sebagai antek mereka sebagai permintaan maaf atas penculikan empat warga Amerika Serikat (AS) di kota perbatasan Matamoros, menurut media dan sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut.
Dua orang Amerika dan seorang wanita Meksiko tewas setelah pria bersenjata menembaki warga AS tak lama setelah mereka tiba di Matamoros pada Jumat, (3/3/2023). Keempat orang Amerika itu ditemukan pada Senin, (6/3/2023) di pinggir kota, saat itu dua dari mereka sudah mati.
Pejabat Meksiko menyerahkan jenazah dua orang yang tewas, yang diidentifikasi sebagai Shaeed Woodard dan Zindell Brown, kepada pejabat AS di Matamoros pada Kamis sore, dan mereka dibawa melintasi perbatasan ke AS, kata seorang saksi Reuters.
Sebuah dokumen internal pemerintah yang dilihat oleh Reuters menunjukkan bahwa faksi Kartel Teluk Meksiko kemungkinan besar bertanggung jawab atas penculikan tersebut dan bahwa orang-orang bersenjata itu mungkin percaya bahwa orang-orang AS melanggar batas wilayah geng tersebut.
Surat kabar dan media sosial Meksiko menerbitkan foto-foto surat yang dikaitkan dengan faksi berbeda dari kartel yang meminta maaf atas peristiwa di Matamoros, dan mengatakan telah menyerahkan lima orang yang terlibat dalam penculikan.
Surat itu ditinggalkan bersama lima pria dengan tangan terikat di Matamoros, foto-foto itu menunjukkan. Sumber Meksiko yang akrab dengan penyelidikan mengkonfirmasi penyerahan itu, mengungkapkan keraguan bahwa kelima orang itu bertanggung jawab atas serangan itu.
Kantor jaksa agung Tamaulipas, negara bagian tempat Matamoros berada, menolak mengomentari laporan tersebut.
Secara terpisah, kantor jaksa agung negara bagian mengatakan penyelidikannya menunjukkan bahwa orang Amerika itu dibawa oleh penculiknya ke sebuah klinik tempat mereka diberi perawatan medis.
Sumber Meksiko mengatakan bukti menunjukkan Woodard dan Brown mungkin meninggal karena luka yang mereka derita selama serangan oleh orang-orang bersenjata di Matamoros pada Jumat. Dua rekan mereka yang masih hidup kembali ke AS awal pekan ini.
Jaksa Agung Tamaulipas mengatakan pada Senin bahwa penculikan keempat orang tersebut kemungkinan besar merupakan kasus kesalahan identitas, namun pihak berwenang belum secara jelas menjelaskan alasan penyerangan tersebut.
(Rahman Asmardika)