Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Terbaru Longsor di Natuna, Puluhan Korban Masih Hilang

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 11 Maret 2023 |07:02 WIB
5 Fakta Terbaru Longsor di Natuna, Puluhan Korban Masih Hilang
Pencarian korban longsor di Natuna. (Foto: Dok Basarnas Natuna)
A
A
A

JAKARTA – Sebanyak 33 orang warga meninggal dunia akibat longsor yang terjadi di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Tak hanya itu, 21 orang dinyatakan masih hilang dan terus dilakukan pencarian.

Berikut sejumlah fakta terbaru longsor di Natuna:

1. Update Terbaru

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan perkembangan jumlah korban tersebut pada Jumat 10 Maret 2023 pagi.

"Di Natuna korban yang meninggal dunia laporan informasi dari Polda Kepri sampai tadi malam, Kamis jumlahnya 33," ucap Ramadhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat.

Sementara itu, lanjut Ramadhan, terdapat 21 orang warga yang dinyatakan masih hilang.

2. Upaya Pencarian Terus Dilakukan

Ramadhan menegaskan, aparat gabungan TNI-Polri dan stakeholder terkait terus melakukan upaya pencarian terhadap korban bencana alam tersebut.

"Kemudian ada personel kita melakukan pencarian evakuasi menggunakan alat berat dan manual itu bersama rekan-rekan TNI," ujarnya.

3. Ribuan Warga Mengungsi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak 1.216 warga mengungsi di berbagai titik akibat longsor di Natuna.

Untuk para pengungsi, BNPB sudah mengirimkan 16 ton logistik dan telah tiba di Pulau Serasan, Natuna. Logistik tersebut untuk kebutuhan pengungsi korban longsor Serasan hingga dua minggu ke depan.

4. Medan Sulit

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengatakan, penanganan longsor di Pulau Serasan menjadi tantangan mengingat wilayahnya yang terpencil dan hanya bisa dijangkau dengan kapal Laut dan helikopter.

“Memang Pulau Serasan ini menjadi tantangan ya, beda dengan penanganan bencana-bencana di tempat lain,” ucapnya.

Pulau tersebut hanya bisa dijangkau dengan kapal laut atau helikopter. Sementara pesawat tidak bisa mendarat karena tidak adanya lapangan terbang.

5. Dua Helikopter Siaga

Saat ini, kata Suharyanto, ada dua helikopter yang stand by untuk penanganan bencana. Pihaknya terus memantau perkembangan di lokasi.

“Kami evaluasi terus, belum ada kebutuhan yang mendesak terkait misalnya distribusi logistik menggunakan pesawat terbang ini belum ada,” ucapnya.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement