Share

AS Perkirakan Lebih dari 100 Ribu Tentara Ukraina Tewas dalam Konflik dengan Rusia

Rahman Asmardika, Okezone · Kamis 16 Maret 2023 17:42 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 16 18 2782419 as-perkirakan-lebih-dari-100-ribu-tentara-ukraina-tewas-dalam-konflik-dengan-rusia-3yib3ybV6n.jpg Foto: Reuters.

WASHINGTON - Pejabat Amerika Serikat (AS) memperkirakan bahwa lebih dari 100.000 tentara Ukraina telah tewas sejak pecahnya konflik dengan Rusia pada Februari 2023, demikian dilaporkan Politico tanpa menyebutkan sumbernya.

Washington prihatin dengan kurangnya amunisi, pertahanan udara, dan tentara berpengalaman di pihak Ukraina menjelang rencana serangan balasan besar-besaran, yang diperkirakan akan terjadi pada Mei, menurut laporan media AS itu pada Rabu, (15/3/2023).

“Lebih dari 100.000 pasukan Ukraina telah tewas dalam perang selama setahun, pejabat AS memperkirakan, termasuk tentara yang paling berpengalaman,” tulis Politico.

“Banyak dari kerugian ini terjadi di Bakhmut,” tambah laporan tersebut, sebagaimana dilansir RT.

Bakhmut, yang diperebutkan mati-matian oleh Rusia dan Ukraina adalah benteng utama Ukraina dan pusat logistik di Republik Rakyat Donetsk. Pasukan Rusia telah maju ke Bakhmut sejak Agustus tahun lalu, dan saat ini, menurut kepala perusahaan militer Swasta Wagner, Yevgeny Prigozhin hampir sepenuhnya mengepung kota itu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berulang kali menegaskan bahwa dia tidak akan menyerahkan Bakhmut, meskipun ada laporan ketegangan dengan pejabat AS, yang diduga mendesak pasukan Ukraina untuk mundur dan mengurangi kerugiannya. Awal pekan ini, Zelensky kembali mengatakan bahwa pertahanan Bakhmut akan diperkuat.

Pada Senin, (13/3/2023) Washington Post melaporkan: "Pejabat AS dan Eropa memperkirakan bahwa sebanyak 120.000 tentara Ukraina telah tewas atau terluka sejak dimulainya invasi Rusia awal tahun lalu."

Follow Berita Okezone di Google News

Politico menunjukkan bahwa Washington dan Brussel hanya dapat menebak sejauh mana kerugian Ukraina, karena Kyiv merahasiakan informasi ini bahkan dari para pendukung Baratnya, yang telah menyediakan senjata bernilai miliaran dolar.

Berbicara setelah pertemuan virtual Grup Kontak Pertahanan Ukraina multinasional Rabu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, "Ukraina tidak punya waktu untuk disia-siakan."

“Kita harus memberikan komitmen yang dijanjikan dengan cepat dan penuh” ke Kyiv, termasuk pasokan “kemampuan lapis baja”, pelatihan untuk pasukan Ukraina, suku cadang, dan hal-hal lain, desaknya.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengumumkan bahwa Ukraina telah kehilangan setidaknya 11.000 tentara selama pertempuran pada Februari. Jumlah korban tewas dan terluka di pihak Ukraina telah meningkat lebih dari 40% sejak Januari ketika mencapai 6.500, tambahnya.

“Dukungan rezim Kiev oleh negara-negara NATO tidak mengarah pada keberhasilan pasukan Ukraina di medan perang. Sebaliknya, ada peningkatan kerugian yang signifikan di antara personel Angkatan Bersenjata Ukraina,” kata Shouigu.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini