Hand mengatakan timnya sedang mempertimbangkan subsidi dalam jangka panjang, sehingga keluarga hanya akan membayar USD35 hingga USD40 untuk sistem pengobatan.
Chan Sopheary, seorang petugas lapangan WW, mengatakan orang-orang danau mulai mengubah perilaku mereka seputar sanitasi dan kebersihan, tetapi mereka belum mau membayar toilet karena mata pencaharian mereka yang buruk.
"Kami tidak mampu membelinya karena kami hanya menghasilkan cukup uang untuk pengeluaran sehari-hari," kata suami Si Vorn, Yoeun Sal kepada AFP setelah mandi di air di rumahnya pada sore yang panas.
“Jika tidak ada yang membantu kami, kami akan tetap menggunakan danau (sebagai toilet),” tambahnya.
(Susi Susanti)