BEIRUT - Empat belas pejuang pro-Iran tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) di Suriah yang dilakukan sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak (drone) yang menewaskan seorang warga AS dan melukai enam lainnya.
Pentagon mengatakan seorang kontraktor AS tewas, dan seorang kontraktor lain serta lima personel layanan AS terluka, ketika sebuah pesawat tak berawak kamikaze "asal Iran" menghantam fasilitas pemeliharaan di pangkalan koalisi pimpinan AS di dekat Hasakeh di timur laut Suriah.
Sebagai tanggapan, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada Kamis (23/3/2023) bahwa, atas arahan Presiden Joe Biden, dia telah memerintahkan serangan udara presisi malam ini di Suriah timur terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.
“Serangan udara dilakukan sebagai tanggapan atas serangan hari ini serta serangkaian serangan baru-baru ini terhadap pasukan koalisi di Suriah oleh kelompok yang berafiliasi dengan IRGC,” terangnya, dikutip CNN.
Milisi yang didukung Iran memiliki kehadiran yang kuat di seluruh Suriah, terutama di sekitar perbatasan dengan Irak dan selatan dan barat Sungai Efrat di provinsi Deir Ezzor, tempat serangan terbaru AS terjadi.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah pemantau yang berbasis di Inggris dengan jaringan sumber yang luas di lapangan, mengatakan 14 orang tewas akibat serangan AS, termasuk sembilan warga Suriah.