Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

China dan Arab Saudi Semakin Dekat, Haruskah AS Khawatir?

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 01 April 2023 |17:26 WIB
China dan Arab Saudi Semakin Dekat, Haruskah AS Khawatir?
Arab Saudi menjalin kerja sama lebih dekat dengan China (Foto: China Daily/Reuters)
A
A
A

Arab Saudi adalah pemasok minyak mentah terbesar China, dan China adalah tujuan ekspor minyak Saudi terbesar. Ekonomi kerajaan tetap terikat dengan AS karena mata uangnya dipatok ke dolar dan penjualan minyaknya dilakukan dalam mata uang itu. Infrastruktur pertahanan Arab Saudi juga sangat bergantung pada peralatan Amerika.

Jonathan Fulton, rekan non-residen senior di Dewan Atlantik, mengatakan bahwa China memiliki kebijakan non-aliansi yang ketat dan tidak mungkin ingin terjebak dalam konflik Timur Tengah.

“Sekutu biasanya adalah seseorang yang bersekutu dengan Anda melawan negara ketiga atau blok negara ketiga… dan China tidak ingin melakukan itu,” katanya kepada CNN.

“Mereka tidak ingin terjebak dalam masalah negara lain, terutama di Timur Tengah,” lanjutnya.

Tidak seperti negara-negara Barat, China juga menawarkan Arab Saudi kebijakan non-campur tangan dalam urusan domestik satu sama lain, sebuah masalah yang dengan jelas dijabarkan ketika Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan penting ke Riyadh tahun lalu.

Fulton mengatakan bahwa keduanya tidak mungkin ikut campur dalam urusan satu sama lain terutama karena tidak ada pihak yang terlalu berarti bagi yang lain, dan bahwa kepentingan inti masing-masing negara berada di luar cakupan prioritas pihak lain.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement