“Pesawat kami yang dikonversi juga dapat membawa hulu ledak nuklir. Anda mendengar dari presiden Rusia tentang rencana bersama untuk membuat infrastruktur yang sesuai di wilayah Belarusia. Saya hanya ingin mengklarifikasi: Seluruh infrastruktur telah dibuat dan siap,” kata Lukashenko.
Lukashenko mengatakan bahwa Minsk dan Moskow akan melakukan segala upaya dan menggunakan segala cara untuk memastikan kedaulatan dan kemerdekaan mereka. Dia secara khusus menuduh Polandia dan tetangga Baratnya yang bersemangat membangun pembentukan resimen, spanduk, legiun tertentu untuk kudeta berikutnya di Belarusia.
Berbicara kepada bangsa di TV pemerintah, Lukashenko juga menyerukan pembekuan "permusuhan" di Ukraina.
“Penting untuk menghentikan permusuhan dan mendeklarasikan gencatan senjata yang melarang kedua belah pihak memindahkan kelompok pasukan dan mentransfer senjata, amunisi, tenaga kerja, dan peralatan. Semua berhenti, membeku,” ujarnya.
Kedua pemimpin dijadwalkan bertemu minggu depan. Sementara itu, pemimpin oposisi Belarusia Sviatlana Tsikhanouskaya mengatakan kepada CNN pada hari Senin bahwa keputusan Rusia untuk menempatkan senjata nuklir taktis di tetangganya bertujuan untuk menaklukkan Belarusia.
“Kami bukan negara nuklir dan kami tidak ingin menggunakan senjata nuklir di negara kami,” katanya, seraya menambahkan bahwa keputusan tersebut melanggar konstitusi Belarusia.
Belarusia adalah salah satu dari sedikit sekutu Rusia dalam perangnya di Ukraina. Meskipun militer negara itu tidak terlibat langsung dalam pertempuran, Belarusia membantu Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022, memungkinkan pasukan Kremlin memasuki negara itu dari wilayahnya.