Ma melakukan tur lima kota yang belum pernah terjadi sebelumnya, seolah-olah untuk memberi penghormatan kepada leluhurnya. Dia memang telah mengunjungi kuburan mereka di China tengah. Tapi perjalanan itu juga politis. Faktanya, ini adalah pertama kalinya seorang mantan presiden Taiwan diundang ke Republik Rakyat Tiongkok sejak didirikan pada tahun 1949.
"Beijing mencoba untuk melunakkan nada terhadap Taiwan... memenangkan lebih banyak hati dan pikiran, dan juga menghindari gelombang nasionalisme Taiwan selama kampanye presiden [2024]," kata Sung.
Dia mengatakan kunjungan Ma akan memberikan "penutup politik" yang diperlukan untuk melakukan itu.
Ketika dia mendarat di Nanjing minggu lalu, Ma membuat pidato politik yang mencolok.
"Orang-orang di kedua sisi Selat Taiwan adalah orang Tionghoa. Dan keduanya adalah keturunan Kaisar Yan dan Kaisar Kuning,” ujarnya kala itu.
"Beijing bersikap baik kepada Ma Ying-jeou karena dia mewakili kapitulasi," kata Prof Stanton.