Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemimpin Chechnya: Serangan Balasan Ukraina Akan Untungkan Pasukan Rusia

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 10 April 2023 |15:31 WIB
Pemimpin Chechnya: Serangan Balasan Ukraina Akan Untungkan Pasukan Rusia
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov. (Foto: Reuters)
A
A
A

GROZNY – Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan bahwa serangan balasan musim semi yang digembar-gemborkan oleh Ukraina akan memberikan keuntungan kepada Rusia. Sekutu dekat Presiden Vladimir Putin itu mengatakan bahwa pasukan Rusia akan memiliki kesempatan untuk bertempur dalam kondisi yang lebih menguntungkan dan akan dapat memperoleh keunggulan.

Dalam sebuah posting Telegram pada Sabtu, (8/4/2023), Kadyrov mengatakan dia terkejut dengan "spekulasi kosong" dan kekhawatiran seputar rencana Kyiv untuk melancarkan serangan, yang diperkirakan akan dimulai dalam beberapa minggu.

“Secara pribadi, saya setuju. Untuk serangan balasan yang sukses, mereka membutuhkan sumber daya yang besar; kerugian di antara penyerang tidak bisa dihindari. Pada saat yang sama, kami telah mengambil posisi yang menguntungkan dan dibentengi,” tulisnya, sebagaimana dilansir RT.

Kadyrov juga memperhitungkan bahwa Rusia telah mengasah taktiknya dan dapat memprediksi manuver Ukraina di medan perang.

“Posisi defensif pasukan kami akan memungkinkan kami menggunakan lebih sedikit sumber daya,” katanya.

Kadyrov beralasan bahwa serangan balasan oleh pasukan Kiev dan tentara bayaran NATO akan “menguntungkan Rusia dalam segala hal". Dia menambahkan bahwa "piala, sampel teknologi asing, kerumunan tawanan perang, yang, seperti biasa, (mengklaim sebagai) juru masak lapangan atau tukang listrik saat difilmkan" akan menjadi “pelengkap kemenangan”.

Desas-desus tentang serangan balasan yang akan datang oleh Kyiv telah beredar selama berbulan-bulan, dipicu oleh pejabat Ukraina dan Barat.

Pada Jumat, (7/4/2023) Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyarankan bahwa serangan Ukraina dapat dimulai dalam beberapa minggu ke depan. Sementara bulan lalu Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov memperkirakan bahwa serangan itu akan dimulai pada April atau Mei dan dapat berkembang ke beberapa arah.

Namun, pada akhir Maret, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengakui bahwa Kyiv masih kekurangan amunisi yang cukup untuk melancarkan serangan.

Pada bulan yang sama, Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS, mengatakan bahwa Kyiv akan mengalami kesulitan merebut kembali semua bekas wilayahnya dari Rusia.

Minggu ini, Mikhail Podoliak, seorang pembantu Zelensky, membuat klaim tambahan bahwa Kyiv bermaksud untuk merebut Krimea dalam waktu tujuh bulan, sementara juga menyatakan bahwa Ukraina “harus menghapus semua yang berbau Rusia” di semenanjung itu. Krimea memilih untuk bergabung dengan Rusia pada 2014, setelah kudeta yang didukung Barat di Kyiv.

Pada Jumat, mengomentari pernyataan Blinken tentang serangan balasan yang diantisipasi, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mencatat bahwa militer Rusia “melacak secara menyeluruh semua informasi yang relevan” mengenai masalah tersebut.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement