Mudik 2023 Paling Dinanti, Kasus Covid-19 Diyakini Masih Terkendali
PEMBERLAKUAN Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah resmi ditiadakan. Vaksinasi Covid-19 punsudah tidak diwajibkan lagi sebagai syarat melakukan perjalanan menggunakan pesawat maupun kereta api.
Mudik Lebaran 2023 pun menjadi momentum sangat dinantikan banyak orang.
Sehubungan dengan adanya peningkatan kasus Covid-19, merujuk keterangan dr. Nadia, selama kasusnya memang ringan maka pasien positif akan bisa sembuh dengan sendirinya.
“Itu masih dalam jumlah kasus penyakit biasanya, sama seperti penyakit lain. Kita enggak perlu khawatir," tutup dr. Nadia
Lantas apakah dicabutnya PPKM dan pelonggaran protokol kesehatan bisa memicu terjadinya kelonjakan kasus positif Covid-19 baru?
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan prediksi terjadinya peningkatan kasus pasca mudik Lebaran 2023 adalah tidak tepat. Menurutnya, potensi ini tidak akan terjadi.
"Selama enggak varian baru yang lebih ganas dari kemarin-kemarin, dan masih bisa terlindungi dengan kekebalan kelompok dan cakupan vaksinasi kita, potensi itu enggak ada," kata dr. Nadia kala diwawancara awak media di Jakarta baru-baru ini.
Terkait momentum mudik Lebaran tahun ini, dari Kementerian Kesehatan sendiri, diungkap dr. Nadia, sejauh ini belum ada aturan baru. Sampai saat ini, ia memastikan masyarakat tetap bisa melakukan perjalanan mudik tahun ini.
"Sampai sekarang belum, tapi kita cukup yakin bahwa tetap bisa mudik. Insya Allah kita benar-benar pandeminya sudah terkendali dan bisa mudik. Kembali lagi (diingatkan) ini bukan suatu paksaan untuk booster," tuturnya.
"Tapi dengan kebijakan booster 1 dan 2, pemerintah tetap mendorong masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi booster," imbuhnya.
(Angkasa Yudhistira)
