Catatan itu melampaui rekor sebelumnya, yakni 32.000 megawatt, pada April tahun lalu, kata juru bicara pemerintah Anucha Burapachaisri.
"Apa yang terjadi saat ini disebabkan oleh perubahan iklim, berakibat pada (cuaca) dan fenomena yang tidak normal yang disebut cuaca ekstrem," kata Mathinee Yucharoen, peneliti oseanografi dan perubahan iklim di Prince of Songkhla University.
( Muhammad Fadli Rizal)