Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Fenomena El Nino dan Prediksi Terjadinya di Indonesia

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Rabu, 10 Mei 2023 |19:29 WIB
Fenomena El Nino dan Prediksi Terjadinya di Indonesia
Fenomena el nino. (Ilustrasi/Dok reuters)
A
A
A

Ia mengatakan merupakan hal yang wajar jika hingga awal Mei 2023, kawasan barat Indonesia masih dilanda hujan, mulai rendah, sedang bahkan beberapa kawasan yang relatif tinggi.

"Hal ini bukan karena hadirnya El-Nino Modoki atau lainnya. Sedangkan untuk musim kemarau 2023 masih tergolong normal jika dikaji dari durasinya yang memang hanya 3-4 bulan saja, namun tetap harus diwaspadai karena intensitas yang dihasilkannya masih tergolong tinggi," ujarnya.

Eddy menyampaikan, ada kejanggalan pemanasan intensif sebenarnya telah dimulai sejak Mei 2023, namun akan menurun pada Juni 2023. Hal ini berakibat pada perlunya evaluasi kembali lahirnya El Nino dimulai sejak periode Mei - Juni - Juli 2023. Sedangkan periode Juni, Juli, Agustus 2023 lahirnya El-Nino di BMI, ada pergeseran waktu 1 bulan. Dengan asumsi jika musim kemarau 2023 terjadi interaksi yang terjadi antara SST Nino 3.4 dan IOD, maka periode Juli - Agustus - September 2023 harus diwaspadai, karena merupakan periode terpanas.

"Walaupun tidak terindikasi bakal terjadi Kemarau Basah, namun musim basah (musim hujan) yang relatif lama durasinya perlu diwaspadai. Perlu dibangun satu Purwarupa yang secara online dapat menampilkan kondisi terkini status SST Nino 3.4 & IOD dalam bentuk format spatio-temporal," tutur Eddy.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement