"Dengan [apa yang sudah kita miliki] kita bisa maju dan, menurut saya, sukses," kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam sebuah wawancara.
"Tapi kami akan kehilangan banyak orang. Saya pikir itu tidak bisa diterima. Jadi kami harus menunggu. Kami masih membutuhkan lebih banyak waktu,” lanjutnya.
Terlepas dari kata-kata Presiden Zelensky, koresponden perang Rusia pro-Kremlin Sasha Kots mengklaim bahwa serangan balasan telah dimulai.
Tank Ukraina berada di jalan lingkar Kharkiv menuju perbatasan dengan Rusia, katanya, mengutip sumber "tepercaya". Klaimnya tidak dapat diverifikasi secara independen.
“Ada pemuat rendah di kolom yang membawa model [tank] Barat antara lain,” ujarnya.
"Dengan kata lain, Kiev [Kyiv] telah memutuskan untuk memperburuk situasi di sepanjang front utara bersamaan dengan dimulainya tindakan ofensif di sisi Artyomovsk [nama Rusia untuk Bakhmut],” ungkapnya.
Koresponden perang Rusia lainnya, Alexander Simonov, menulis di Telegram bahwa pasukan Ukraina telah menerobos dekat desa Bohdanivka, dekat Bakhmut, merebut tanah "beberapa kilometer persegi".
Analis militer Ukraina Oleksandr Musivenko mengatakan Kyiv mengakui bahwa serangan balasan yang diantisipasi belum tentu mengalahkan Rusia "di semua wilayah yang diduduki".
Dia mengatakan kepada radio NV Ukraina bahwa ada kemungkinan perang dapat berlanjut hingga tahun depan. "Itu semua tergantung pada bagaimana pertempuran berkembang. Kami tidak dapat menjamin bagaimana serangan balasan akan berkembang," katanya.
Seorang pejabat senior militer AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada CNN bahwa pasukan Ukraina sedang mempersiapkan serangan balasan besar-besaran dengan menyerang sasaran seperti depot senjata, pusat komando, dan sistem lapis baja dan artileri.
Kemajuan Ukraina pada musim semi 2022 di bagian selatan dan timur laut negara itu juga didahului oleh serangan udara untuk "membentuk" medan perang.
(Susi Susanti)