Share

Marak Penembakan Massal, 7 Negara Ini Larang Warganya Terbang ke AS

Susi Susanti, Okezone · Jum'at 19 Mei 2023 13:42 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 19 18 2816565 marak-penembakan-massal-7-negara-ini-larang-warganya-terbang-ke-as-094psneOAm.jpg Ilustrasi penembakan (Foto: Seluryar)

NEW YORK - Negara-negara di seluruh dunia telah memperingatkan warganya untuk datang ke Amerika Serikat (AS) karena berbagai alasan termasuk penembakan massal dan kejahatan rasial.

Peringatan perjalanan ini dikeluarkan karena meningkatnya kejahatan dan kematian. Anjuran perjalanan adalah cara paling efisien bagi pejabat untuk memberikan informasi keselamatan kepada warganya tentang potensi risiko saat mengunjungi negara lain.

Terlepas dari penggambaran media dan pendapat orang lain, AS tidak kebal terhadap para pelancong yang mempertanyakan keselamatan mereka.

Beberapa negara telah menyarankan warganya untuk melakukan tindakan pencegahan keselamatan standar saat memasuki AS, tetapi beberapa negara telah meningkatkan tingkat kewaspadaan. Meningkatnya kejahatan kebencian, kekerasan, penyerangan seksual, dan bentuk kriminalitas lainnya, membuat negara-negara memperingatkan warganya tentang perjalanan ke AS.

Travel Noire membeberkan mengapa Selandia Baru, Kanada, Australia, Inggris, Prancis, Venezuela, dan Uruguay mendorong warganya untuk tetap berhati-hati saat berkunjung ke Amerika.

1. Selandia Baru

Tingkat imbauan perjalanan Selandia Baru saat ini untuk AS adalah 2 dari 4, artinya wisatawan disarankan untuk lebih berhati-hati. Travel Noire menyatakan bahwa Pemerintah Selandia Baru mengaitkan peringkat tersebut dengan ancaman terorisme. AS tetap menjadi target kepentingan teroris baik dari kelompok teror internasional maupun ekstremis berbasis domestik. Selandia Baru memperingatkan bahwa individu atau kelompok dapat menargetkan AS melalui tindakan teroris di daerah yang sering dikunjungi turis.

Follow Berita Okezone di Google News

2. Kanada

Pemerintah Kanada menyebutkan tingginya tingkat kepemilikan senjata api di AS dan bahwa "di banyak negara bagian legal bagi warga negara untuk membawa senjata api secara terbuka di depan umum". Karena meningkatnya penembakan massal, Kanada menyarankan wisatawan untuk "membiasakan diri dengan cara menanggapi situasi penembak aktif". Nasihat perjalanan Kanada juga merinci dan memperingatkan penduduk tentang kemungkinan insiden kriminal di perbatasan AS-Meksiko.

3. Australia

Peringatan perjalanan Australia mengklasifikasikan AS pada level 1, menginstruksikan para pelancong untuk melakukan tindakan pencegahan keselamatan standar. Namun, seperti Kanada, Australia memperingatkan warganya bahwa kekerasan dan kejahatan terkait senjata lebih sering terjadi di AS. Negara ini juga mencantumkan kemungkinan serangan teroris yang akan datang.

4. Inggris

Pemerintah Inggris menyarankan warganya untuk tetap waspada saat bepergian ke Amerika Serikat. Mereka mencantumkan kemungkinan terjadinya penembakan massal dan serangan teroris, tetapi mengklaim bahwa itu jarang terjadi pada turis. Mereka menyarankan individu membaca panduan untuk menanggapi penembak aktif.

5. Prancis

Amerika Serikat dianggap sebagai salah satu negara teraman di dunia, menurut Kementerian Luar Negeri Prancis. Mereka memang menunjukkan kota-kota perkotaan tertentu yang berpotensi menimbulkan ancaman, seperti pembajakan mobil, pencurian, dan berjalan sendirian di malam hari.

Kementerian memberikan rincian potensi ancaman di lingkungan di kota-kota besar AS, seperti Boston, New York, Chicago, Atlanta, New Orleans, San Francisco, dan Los Angeles.

6 dan 7. Venezuela dan Uruguay

Negara-negara Amerika Selatan, Venezuela dan Uruguay, telah mengeluarkan peringatan perjalanan terhadap AS sejak 2019. Proliferasi tindakan kekerasan dan kejahatan rasial tanpa pandang bulu adalah alasan Venezuela merekomendasikan warganya untuk menunda perjalanan ke AS.

Foreign Affairs mendesak para pelancong untuk mengambil tindakan pencegahan ekstrem terhadap kejahatan rasial yang sama dan kekerasan senjata api yang meningkat.

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini