Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pertempuran Paling Panjang dan Berdarah, Presiden Ukraina Tegaskan Bakhmut Tidak Dikuasai Rusia

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 22 Mei 2023 |11:10 WIB
Pertempuran Paling Panjang dan Berdarah, Presiden Ukraina Tegaskan Bakhmut Tidak Dikuasai Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (Foto: EPA)
A
A
A

Tapi pejuang Rusia setidaknya menguasai sebagian besar Bakhmut. Tentara bayaran Wagner telah memusatkan upaya mereka di sana selama berbulan-bulan, dan taktik pengiriman pasukan yang mahal dan tanpa henti tampaknya secara bertahap mengikis perlawanan Kyiv.

Pasukan Ukraina telah menolak seruan untuk penarikan taktis sampai saat ini, tetapi mengatakan bahwa jika mereka menarik diri, itu akan menjadi "kemenangan Pyrrhic" bagi Rusia.

Zelensky juga menyinggung pasukannya terus melakukan "pekerjaan penting" di daerah tersebut.

Komandan pasukan darat Ukraina kemudian mengatakan pasukan Kyiv membuat kemajuan di pinggiran Bakhmut dan semakin dekat dengan "pengepungan taktis" kota.

Jenderal Oleksandr Syrskyi menambahkan bahwa dia telah mengunjungi pasukan di garis depan.

Institute for the Study of War (ISW) tampaknya menguatkan klaim Jenderal Syrskyi, menulis dalam laporan lapangan bahwa "rekaman geolokasi" menunjukkan brigade Ukraina "menyerang pasukan Rusia yang tidak ditentukan di selatan Klishchiivka, 7 km barat daya Bakhmut".

Analis mengatakan kota itu memiliki nilai strategis yang kecil bagi Moskow, tetapi perebutannya akan menjadi kemenangan simbolis bagi Rusia setelah pertempuran perang terpanjang di Ukraina sejauh ini.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement