Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jadi Perdebatan, Austria Akan Jadikan Rumah Kelahiran Hitler Sebagai Tempat Latihan Polisi

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 24 Mei 2023 |11:44 WIB
Jadi Perdebatan, Austria Akan Jadikan Rumah Kelahiran Hitler Sebagai Tempat Latihan Polisi
Braunau Am Inn, yang menjadi rumah kelahiran Hitler. (Foto: AFP)
A
A
A

WINA - Rumah di Austria tempat Adolf Hitler dilahirkan akan digunakan untuk pelatihan hak asasi manusia (HAM) bagi petugas polisi dalam putaran terbaru pertikaian panjang tentang apa yang harus dilakukan dengan rumah itu.

Pemerintah membeli gedung di Braunau am Inn dekat perbatasan Jerman berdasarkan pesanan pembelian wajib pada 2016 setelah perselisihan yang panjang.

Hitler lahir di kamar sewaan di lantai paling atas pada 1889.

Pekerjaan konstruksi untuk mengubah rumah diharapkan akan dimulai pada musim gugur.

Tapi rencana itu kontroversial. Beberapa orang Austria ingin merobohkan rumah itu, dan sebuah komite ahli telah memutuskan untuk menghancurkannya agar tidak menjadi pusat perhatian neo-Nazi.

Namun kritikus mengatakan itu akan menjadi penyangkalan masa lalu Austria, sementara yang lain mengatakan itu harus digunakan sebagai rumah rekonsiliasi atau sebagai tempat untuk amal.

Di bawah skema terbaru, pekerjaan pembangunan diharapkan akan selesai pada 2025 dengan pasukan polisi pindah ke sana pada tahun berikutnya, menurut penyiar ORF Austria.

Selama pemerintahan Nazi, rumah itu diubah menjadi tempat suci bagi Hitler - yang hanya tinggal di rumah itu selama beberapa bulan - karena kota itu menarik gelombang turis. Tetapi ketika Nazi mulai kehilangan kendali pada 1944, rumah itu ditutup. 

Selama beberapa dekade pemerintah Austria menyewa rumah dari mantan pemiliknya, Gerlinde Pommer, dalam upaya menghentikan pariwisata sayap kanan.

Itu digunakan oleh badan amal sebagai pusat penitipan anak untuk orang-orang dengan kebutuhan khusus sampai Nyonya Pommer memblokir renovasi di masa mendatang.

Pada 2016, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang memungkinkan untuk menyita rumah darinya dengan imbalan lebih dari €800.000 (sekira Rp12,8 miliar) sebagai kompensasi.

Tiga tahun kemudian kementerian dalam negeri mengumumkan rencana untuk mengubah rumah abad ke-17 itu menjadi kantor polisi.

Austria dianeksasi oleh Nazi Jerman pada 1938, dan selama beberapa dekade menampilkan dirinya sebagai salah satu korban pertama rezim tersebut.

Tetapi pada saat itu banyak yang menyambut baik aneksasi tersebut, yang dikenal sebagai Anschluss atau koneksi, dan Austria telah mulai berbicara tentang keterlibatannya sendiri dalam kejahatan Nazi.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement