Share

Tewaskan 70 Penyabotase, Kelompok Paramiliter Rusia Janjikan Serangan Lebih Banyak

Susi Susanti, Okezone · Kamis 25 Mei 2023 08:02 WIB
https: img.okezone.com content 2023 05 25 18 2819567 tewaskan-70-penyabotase-kelompok-paramiliter-rusia-janjikan-serangan-lebih-banyak-RFtoK5ddrr.jpg Kelompok paramiliter Rusia janjikan serangan lebih banyak (Foto: EPA-EFE/REX)

RUSIA โ€“ Kepala kelompok paramiliter Rusia yang mengatakan berada di balik serangan lintas batas ke Rusia dari Ukraina telah bersumpah akan melakukan lebih banyak serangan.

"Saya pikir Anda akan melihat kami lagi di sisi itu," kata Denis Kapustin, yang memimpin Korps Sukarelawan Rusia (RDK), dikutip BBC.

Rusia mengatakan telah menghalau serangan itu, menewaskan lebih dari 70 penyabotase. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menjanjikan "tanggapan keras" untuk setiap serangan di masa depan.

Ukraina membantah terlibat dalam serangan itu.

RDK bersama dengan Liberty of Russia Legion (LSR) mengklaim serangan pada Senin (22/5/2023) ke wilayah Belgorod.

"Kami puas dengan hasil [serangan],โ€ terang Kapustin yang berbicara pada Rabu (24/5/2023) kepada wartawan di sisi perbatasan Ukraina.

Dia mengatakan kelompoknya telah berhasil menyita "beberapa senjata", termasuk pengangkut personel lapis baja, dan mengambil tahanan selama operasi - sebelum meninggalkan wilayah Rusia setelah 24 jam.

Follow Berita Okezone di Google News

Dia mengatakan dua pejuang RBK terluka, menyangkal klaim militer Rusia tentang banyak korban yang ditimbulkan oleh para penyabot.

Secara terpisah, LSR mengatakan dua pejuangnya tewas dan 10 lainnya luka-luka.

Klaim korban oleh pihak yang bertikai belum diverifikasi secara independen.

Pada jumpa pers, Kapustin membantah laporan bahwa para pejuangnya menggunakan senjata yang disediakan oleh sekutu Barat ke Ukraina untuk membantu mempertahankan diri dari invasi skala penuh Rusia yang diluncurkan pada Februari 2022.

Rusia menggambarkan RDK dan LSR sebagai militan Ukraina - tetapi Kyiv mengatakan mereka berasal dari dua paramiliter anti-Kremlin.

Kedua kelompok mengatakan mereka ingin membongkar rezim Presiden Rusia Vladimir Putin, dan di masa lalu digambarkan sebagai bagian dari legiun internasional yang terlibat dalam pertahanan teritorial Ukraina.

Kapustin mengatakan bahwa Ukraina hanya memberikan dukungan kepada RDK dengan pasokan medis, bensin, dan makanan.

RDK menjadi terkenal pada Maret 2023, mengambil bagian dalam serangan lintas batas di wilayah Bryansk Rusia yang dikatakan melibatkan 45 orang.

Denis Kapustin dikenal sebagai seorang nasionalis Rusia, dan kelompok itu secara terbuka mengatakan menginginkan negara Rusia yang mono-etnis.

Ditanya pada Rabu (24/5/2023) tentang neo-Nazi yang dilaporkan dalam jajaran kelompok itu, Kapustin menjawab bahwa "itu semua masalah persepsi" dan kemudian menggambarkan dirinya sebagai orang yang memiliki pandangan "tradisionalis" dan "patriotik".

Pada 2020, sebuah situs web investigasi Ukraina menuduh dia memiliki hubungan dengan kelompok neo-Nazi dan Kapustin telah berbicara di masa lalu sebagai bagian dari gerakan hooligan sepak bola.

Sebelumnya pada Rabu (24/5/2023), Shoigu memberi pengarahan kepada pejabat militer Rusia tentang tanggapan Moskow terhadap serangan Belgorod.

Dia mengatakan "lebih dari 70 nasionalis Ukraina" telah tewas dan sisanya didorong kembali ke Ukraina.

"Kami akan terus menanggapi tindakan seperti itu oleh militan Ukraina dengan cepat dan sangat keras," tambah menteri pertahanan Rusia itu.

Moskow mengatakan beberapa warga sipil terluka selama serangan itu.

Rusia memposting foto-foto kendaraan AS yang hancur tampaknya di lokasi pertempuran di wilayah Belgorod - tetapi beberapa pakar militer dan blogger Ukraina berpendapat bahwa itu bisa saja direkayasa.

AS mengatakan skeptis bahwa laporan senjata yang dipasok AS yang digunakan dalam serangan itu benar dan tidak "mendorong atau memungkinkan serangan di dalam Rusia".

Namun juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kendaraan itu adalah bukti meningkatnya keterlibatan militer Barat di Ukraina.

"Bukan rahasia lagi bagi kami bahwa semakin banyak peralatan dikirim ke angkatan bersenjata Ukraina. Bukan rahasia lagi bahwa peralatan ini digunakan untuk melawan militer kami sendiri," katanya.

"Kami menarik kesimpulan yang tepat,โ€ lanjutnya.

Penyerangan pada Senin (22/5/2023) menyebabkan Moskow mengumumkan operasi kontra-terorisme, memberikan wewenang khusus kepada pihak berwenang untuk menekan komunikasi dan pergerakan orang. Langkah-langkah tersebut baru dicabut pada sore hari berikutnya.

Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan serangan drone pada Selasa (23/5/2023) malam sebagian besar ditangani oleh pertahanan udara, tetapi beberapa kerusakan terjadi pada mobil, rumah pribadi, dan gedung administrasi.

1
4
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini