Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sejalan dengan Visi Jokowi, Ganjar Terapkan Ekonomi Sirkular di Jateng

Angkasa Yudhistira , Jurnalis-Kamis, 15 Juni 2023 |18:31 WIB
Sejalan dengan Visi Jokowi, Ganjar Terapkan Ekonomi Sirkular di Jateng
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (Foto : Istimewa)
A
A
A

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo terus berupaya mewujudkan ekonomi sirkular di Jateng. Hal itu sejalan dengan salah satu visi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendorong transformasi ekonomi ke arah yang lebih “hijau” atau sering disebut dengan ekonomi sirkular.

Transformasi menuju ekonomi sirkular penting bagi Indonesia karena akan membawa banyak dampak positif, baik bagi lingkungan serta pertumbuhan berbagai sektor pembangunan di masa depan.

Ekonomi sirkular, kata Ganjar, dapat menyelesaikan beberapa persoalan di masyarakat, khususnya terkait ramah lingkungan.

“Kalau kemudian masyarakat punya problem di tempatnya masing-masing dan mereka ingin menyelesaikan, ternyata berdasarkan sumber atau resources yang ada di situ, mereka mampu untuk mengolah kembali, dan ternyata praktik-praktik baik itu ada. Kita mencoba mendampingi,” kata Ganjar, dalam keterangan yang diterima, Kamis (15/6/2023).

Kini, Ganjar berhasil mengubah paradigma dari sistem ekonomi, yang sebelumnya menggunakan model linear menjadi ekonomi sirkular.

Diketahui, konsep linear masih menerapkan pendekatan “ambil-pakai-buang”. Sedangkan ekonomi sirkular merupakan model yang berupaya memperpanjang siklus hidup dari suatu produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada, agar dapat dipakai selama mungkin.

Adapun potensi sumber daya yang kerap dieksekusi Ganjar adalah panas matahari, gas rawa, geothermal, serta angin dan air. Dari sumber itu, Ganjar mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT), dalam bentuk gheotermal, PLTS, hingga saluran gas pengganti LPG 3 Kg.

Berdasarkan data, jumlah Desa Mandiri Energi (DME) di Jateng saat ini telah berjumlah 2.353 DME. Seluruh DME itu, terdiri dari 2.167 DME inisiatif, 160 DME berkembang, dan 26 DME mapan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement