Bahkan, para ilmuwan mengestimasi tingginya aktivitas bakteri di buritan kapal – bagian yang mengalami kerusakan terparah – membuat kehancuran bagian kapal itu akan terjadi 40 tahun lebih cepat dibandingkan bagian haluan.
Meskipun itu sangat tidak mungkin, aliran sedimen yang tiba-tiba muncul dari dasar laut dapat menghancurkan atau menghanyutkan barang buatan-manusia dari dasar laut.
Kejadian terbesar yang pernah tercatat adalah putusnya kabel transatlantik di dekat pesisir Newfoundland pada 1929 yang terjadi akibat insiden seismik seperti gempa bumi.
Risiko yang timbul dari risiko seperti itu mulai menumbuhkan perhatian publik, meskipun tidak ada indikasi bahwa kejadian serupa menyebabkan hilangnya kapal selam Titan milik OceanGate.
Selama beberapa tahun terakhir, para peneliti menemukan tanda-tanda bahwa dasar laut sekitar Titanic mengalami kelongsoran besar bawah laut di masa lalu.
Sedimen-sedimen dalam jumlah besar muncul dan bergerak turun lereng benua dari Newfoundland dan membentuk apa yang disebut saintis sebagai “koridor tidak stabil”.
Mereka mmemperkirakan kejadian “destruktif” terakhir yang pernah tercatat terjadi puluhan ribu tahun yang lalu, yang membentuk lapisan sedimen dengan ketebalan sampai 100 meter.
Tetapi kejadian alam seperti itu sangat jarang terjadi, kata David Piper, seorang ilmuwan yang meneliti geologi laut di Geological Survey of Canada. Ia telah menghabiskan beberapa tahun mempelajari dasar laut sekitar Titanic.