JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) mengalami kenaikan elektabilitas menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan ada beberapa faktor PAN mengalami peningkatan elektabilitas.
Salah satunya adalah berkah elektoral yang diterima oleh PAN sebagai parpol yang ikut membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Dengan ini PAN mampu mengambil ceruk suara pemilih di luar parpol yang memiliki kandidat untuk diusung sebagai capres.
"Saat ini PAN mengalami peningkatan, faktor pertamanya itu bertahannya PAN dalam koalisi KIB, ini memungkinkan PAN tetap bertahan mengambil ceruk pemilih yang tidak terdominasi ke koalisi yang telah miliki kandidat," kata Dedi, dikutip Jumat (23/6/2023).
Berkat hal itu, alhasil PAN mengalami kenaikan elektoral secara terus menerus seiring waktu mendekati ajang Pemilu 2024. Hal itu dibuktikan oleh survei nasional Indonesia Political Opinion (IPO), elektabilitas PAN kini terekam di angka 5,0 persen. Dengan elektabilitas sebesar 5,0 persen, PAN sudah melampaui dari ambang batas parelemen.
Dedi mengatakan kenaikan elektabilitas tersebut dilandasi oleh pendukung besar dari warga Muhammadiyah yang saat ini masih berhubungan erat dengan PAN. Namun untuk saat ini, PAN juga mendapatkan pendukung massa besar lainnya di antaranya warga Nahdlatul Ulama (NU), generasi muda, kaum perempuan, dan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini lantaran PAN telah bertransformasi menjadi partai yang lebih terbuka dan tidak ekslusif hanya untuk satu kelompok masyarakat saja. Ditambah lagi PAN juga telah menjadi salah satu partai koalisi yang mendukung pemerintahan Presiden Jokowi di periode kedua.