RUSIA - Pernyataan terbaru mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tentang Krimea dianggap telah menampilkan beberapa "pemikiran rasional".
Hal ini diungkapkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang menanggapi sebuah wawancara yang ditayangkan oleh CNN pada Kamis (22/6/2023), di mana Obama mengakui bahwa sejumlah besar penduduk di semenanjung mendukung posisi Rusia pada 2014.
“Ada alasan mengapa tidak ada invasi bersenjata ke Krimea [tahun 2014], karena Krimea penuh dengan banyak penutur bahasa Rusia,” kata mantan pemimpin AS itu kepada Christiane Amanpour dari CNN, menambahkan bahwa ada simpati terhadap pandangan bahwa Rusia mewakili kepentingannya.
Menanggapi hal itu pada Jumat (23/6/2023), Peskov menyatakan bahwa dari waktu ke waktu pemikiran rasional semacam itu menemukan jalan keluarnya [di AS].
“Memang ada faksi politisi yang cukup besar yang mendukung gagasan mengembangkan hubungan baik dengan Rusia [dan] yang menentang pemberlakuan Russophobia,” tambahnya.
Juru bicara Kremlin, bagaimanapun, mempermasalahkan perkiraan Obama tentang jumlah Kriminal yang mendukung penyatuan dengan Rusia.