MALANG - Polresta Malang Kota masih mendalami peristiwa penodongan senjata ke Bambang Rukminto, peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) apakah murni aksi kriminal biasa atau ada motif lainnya. Pasalnya Bambang selama ini terkenal vokal mengkritik kinerja kepolisian, salah satunya ketika kritikan pedasnya ke Kombes Pol Rizal Irawan yang mengalami kenaikan pangkat, usai terkena sanksi penundaan kenaikan pangkat atau demosi.
Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Bayu Febrianto Prayoga menegaskan tak mau gegabah mengenai indikasi adanya ancaman terkait profesi Bambang. Ia hanya menindaklanjuti terkait pelaporan yang dilayangkan Bambang, sambil nantinya memintai keterangan dan melakukan penyelidikan lanjutan.
"Yang jelas saat ini menerima pelaporan terkait apa yang dilaporkan pak Bambang, dan kerja saat ini sesuai kronologi awal dari Pak Bambang bahwa yang bersangkutan itu meminta dari Hp pak Bambang," ucap Bayu Febrianto, ditemui di Mapolresta Malang Kota, Sabtu (24/6/2023).
Bayu menambahkan, tim masih bekerja di lapangan untuk mengumpulkan sejumlah bukti-bukti terkait, termasuk mendalami sejumlah kamera CCTV yang berada di sekitar lokasi kejadian.
"Informasi yang didapat masih sesuai keterangan pak Bambang. Menurut beberapa warga memang ada kejadian tersebut dan yang melakukan tersebut dua motor dengan saling bonceng, jadi 4 orang," tuturnya.