“Saya mengatakan kepadanya bahwa karena penjadwalan kami tidak bisa pergi sampai tahun depan. Kursi kami diberikan kepada Shahzada Dawood dan putranya yang berusia 19 tahun, Suleman Dawood, dua dari tiga lainnya yang kehilangan nyawa dalam perjalanan ini (yang kelima adalah Hamish Harding),” kata Jay.
Sebagaimana diberitakan, Titan memulai perjalanannya ke lokasi bangkai kapal, yang berada di kedalaman lebih dari 3.800 meter di Samudera Atlantik, pada Minggu, (18/6/2023) pagi. Sekira satu jam 45 menit kemudian, Titan kehilangan kontak dengan kapal permukaannya, Polar Prince.
Setelah upaya pencarian selama berhari-hari pecahan dari kapal selam seberat sekira 10 ton itu ditemukan dan disimpulkan bahwa Titan telah meledak, menewaskan seluruh penumpangnya.
“Untuk terakhir kalinya... RIP Stockton dan kru,” tambahnya. “Mengenai Sean dan saya, setelah minggu lalu kehilangan Treat Williams, teman lain selama 25 tahun dan mantan mitra bisnis, kami akan meluangkan waktu sebentar untuk berhenti dan mencium bunga mawar. Hari esok tidak pernah pasti. Manfaatkan hari ini sebaik-baiknya.”
Dewan Keselamatan Transportasi Kanada dan Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) kini telah meluncurkan penyelidikan atas ledakan Titan. Pihak berwenang AS akan berusaha memulihkan sisa-sisa Titan yang mungkin bisa ditemukan di dasar Samudera Atlantik.
(Fahmi Firdaus )