Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kepada Reuters awal bulan ini teori kerjanya adalah bahwa pada 2021, ketika harga propilen glikol melonjak, satu atau lebih pemasok mencampur cairan beracun yang lebih murah dengan bahan kimia yang sah.
Diminta untuk mengomentari bahan yang digunakan oleh Marion, juru bicara WHO mengatakan, "penting bahwa produsen produk hanya menggunakan pemasok yang memenuhi syarat."
Tes pada Januari oleh laboratorium pemerintah India menemukan 22 sampel sirup buatan Marion "tercemar dan palsu," kata pengawas obat negara itu pada Maret.
Pihak berwenang di Negara Bagian Uttar Pradesh, tempat Marion bermarkas, mencabut lisensi Marion pada Maret. Polisi menangkap tiga karyawannya dan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dua direktur.
Ketiga karyawan tersebut telah dibebaskan dengan jaminan, kata petugas polisi Uttar Pradesh Vijay Kumar.
Regulator obat India memerintahkan pembuat obat negara itu untuk tidak membeli PG dari Maya pada Maret, Reuters melaporkan.