WASHINGTON - Mantan Wakil Presiden Mike Pence mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dapat mengirim pasukan militer untuk melawan pasukan Rusia jika Ukraina kalah perang.
Pence membuat komentar tersebut saat tampil di radio Pertunjukan Hugh Hewitt, di mana dia mengatakan bahwa "apa yang terjadi di Ukraina saat ini bukan hanya perang, itu jahat."
Kandidat presiden dari Partai Republik itu telah blak-blakan mendukung Ukraina selama perang yang dimulai presiden Rusia pada Februari 2022. Pekan lalu, Pence melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina, di mana dia bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan mengunjungi lokasi-lokasi yang mendapat serangan Rusia.
"Saya semakin yakin dari sebelumnya bahwa adalah kepentingan nasional kita (AS) untuk memberikan militer Ukraina dukungan yang mereka butuhkan untuk berperang dan mengusir invasi Rusia ini," kata Pence kepada Hewitt, sebagaimana dilansir Newsweek.
Dia menambahkan, "Saya tidak ragu bahwa jika Vladimir Putin mengalahkan Ukraina, tidak akan lama lagi, Hugh, sebelum militer Rusia melintasi perbatasan di mana kami harus mengirim prajurit kami untuk berperang melawan mereka."
Newsweek menghubungi juru bicara Pence melalui email untuk memberikan komentar.
Mantan wakil presiden, yang mengumumkan kampanye presiden 2024 pada awal Juni, mengatakan dia mendapatkan inspirasi atas dukungannya untuk Ukraina dari mantan Presiden Ronald Reagan.
"Saya seorang pria yang percaya pada doktrin lama Reagan. Jika Anda bersedia melawan musuh di Amerika Serikat di tanah Anda, kami akan memberi Anda sarana untuk melawan mereka di sana sehingga pria dan wanita kami berseragam tidak tidak harus melawan mereka," kata Pence.
"Dan saya akan terus menjadi suara untuk itu dalam kampanye ini dan di seluruh negeri ini."
Dukungan Pence di Ukraina kontras dengan sikap yang diambil oleh mantan atasannya Donald Trump. Selama bulan-bulan awal perang, Trump membuat komentar publik tentang Putin yang memuji, meskipun dia tidak pernah memaafkan invasi ke Ukraina.
Selama pertemuan balai kota dengan CNN pada Mei, Trump tidak mau mengatakan siapa yang berpikir harus memenangkan konflik di Ukraina. Dia malah menyatakan bahwa dia ingin agar semua orang menghentikan peperangan. Mantan presiden itu juga tidak akan berkomitmen untuk memberikan bantuan ke Ukraina seandainya dia memenangkan Gedung Putih pada 2024.
(Rahman Asmardika)