Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dinilai Terlalu Dini, Biden Tegaskan Perang dengan Rusia Harus Diakhiri Sebelum Ukraina Masuk NATO

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 10 Juli 2023 |13:15 WIB
Dinilai Terlalu Dini, Biden Tegaskan Perang dengan Rusia Harus Diakhiri Sebelum Ukraina Masuk NATO
Presiden AS Joe Biden (Foto: CNN)
A
A
A

Biden mengatakan Xi tidak berdebat dengannya dan mencatat bahwa China "belum sepenuhnya menyerang Rusia".

“Dia berbicara tentang perang nuklir sebagai bencana, ada yang namanya keamanan yang dibutuhkan,” kata Biden tentang pemimpin China itu.

"Jadi, saya pikir ada cara kita bisa mengatasi ini,” ujarnya.

Ditanya apakah dia akan mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa Presiden Israel Isaac Herzog akan segera datang ke Gedung Putih untuk berkunjung.

Pada Maret lalu, Biden mengkritik Netanyahu karena rencananya yang sekarang dibatalkan untuk merombak peradilan negara, contoh publik yang jarang terjadi di mana kedua sekutu berselisih di depan umum.

Biden memberi tahu Zakaria bahwa dia terus percaya bahwa solusi dua negara adalah jalan yang benar ke depan dalam konflik antara Israel dan Palestina, dan dia mengkritik beberapa anggota kabinet Netanyahu atas pandangan mereka tentang permukiman Israel di Tepi Barat.

“Sekarang tidak semua Israel di Tepi Barat, semua masalah Israel, tetapi mereka adalah bagian dari masalah, dan khususnya orang-orang di kabinet yang mengatakan, 'Kami dapat menetap di mana pun kami mau. Mereka tidak berhak berada di sini, dan lain lain,” ujarnya.

"Dan saya pikir kami berbicara dengan mereka secara teratur, mencoba meredam apa yang terjadi dan mudah-mudahan, Bibi akan terus bergerak menuju moderasi dan perubahan,” tambahnya.

Biden juga membela perjalanannya ke Arab Saudi tahun lalu, dengan mengatakan kepada Zakaria sejumlah keberhasilan datang dari kunjungan tersebut, seperti membangun penerbangan lintas Israel di atas Arab Saudi.

Ditanya apakah AS akan memberi Saudi perjanjian pertahanan dan kapasitas nuklir sipil, seperti yang diminta Riyadh, Biden berkata, "Kita masih jauh dari sana."

“Apakah kami akan menyediakan sarana di mana mereka dapat memiliki tenaga nuklir sipil atau tidak, dan/atau menjadi penjamin keamanan mereka – saya pikir itu masih jauh,” tambahnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement