Czerwinska, yang dicalonkan sebagai pemimpin EIB selanjutnya, mengatakan bahwa tahun lalu pihaknya telah menyalurkan 1,7 miliar euro (Rp28,55 triliun) untuk rekonstruksi sekolah, taman kanak-kanak, rumah sakit, rumah dan apartemen murah, serta transportasi perkotaan.
Ia juga menyebut bahwa EIB akan menyediakan tambahan 100 juta euro untuk Ukraine Trust Fund untuk memberikan bantuan teknis agar negara tersebut dapat memanfaatkan pendanaan tersebut dengan efektif.
Bantuan teknis itu diberikan karena pengelolaan dana secara efektif merupakan suatu hal yang bahkan cukup sulit dilakukan oleh negara-negara Uni Eropa yang lebih maju dan kaya di masa damai sekalipun.
Uni Eropa juga memberikan dukungan bagi anggaran pemerintah Ukraina sebesar 18 miliar euro (Rp302,3 triliun) tahun ini.
Organisasi supranasional tersebut menjanjikan untuk menyalurkan tambahan 50 miliar euro (Rp839,7 triliun) pada 2024-2027 untuk membangun kembali negara tersebut dari dampak agresi Rusia yang dimulai pada Februari 2022.
Czerwinska mengatakan bahwa Ukraine Trust Fund akan menjadi bantuan sementara, dengan batas waktu hingga akhir 2025, sebelum pembiayaan baru sebesar 50 miliar euro tersebut mulai diberikan.
Jerman, yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Uni Eropa, tidak ikut berpartisipasi dalam Ukraine Trust Fund.