Walau begitu, rumah joglo Jawa dan Betawi memiliki perbedaan. Rumah joglo tradisional Jawa memiliki soko guru atau tiang utama penopang atas. Tiang ini berfungsi untuk mengarahkan pembagian antar ruang dengan jelas.
Sementara, rumah joglo Betawi tidak memiliki soko guru sehingga pembagian ruang tidak jelas. Tiang atap pada rumah joglo Betawi tidak begitu nyata seperti rumah joglo orang Jawa.
Hiasan rumah joglo Betawi juga sangat sederhana seperti ukiran kayu bermotif lengkung, segitiga, atau bentuk geometri. Orang Betawi meletakan hiasan rumah di kusen, daun pintu, tiang dan jendela.
Berbeda dengan hiasan rumah joglo asli yang lebih rumit dalam pembuatannya. Sebab bagi masyarakat Jawa, rumah joglo menggambarkan status sosial seseorang. Sehingga bentuk rumah dan hiasan menjadi faktor yang sangat diperhatikan.
Seiring perkembangan Kota Jakarta Barat, identitas rumah joglo Betawi mengalami perubahan. Pada awalnya jalan Joglo didominasi oleh rumah joglo dan pepohonan yang rimbun.