Rektor Universitas Kedokteran Wina, Markus Mueller, mengatakan bahwa sangat penting untuk menangani jenazah dengan cara yang bertanggung jawab secara etis.
"Ini tentang menemukan keseimbangan yang tepat antara kepentingan publik yang dapat dipahami dan penghormatan terhadap orang yang telah meninggal," katanya sebagaimana dilansir BBC.
Koroner Austria Christian Reiter mengatakan fragmen itu adalah "materi yang sangat berharga" yang mereka harapkan untuk terus diteliti di tahun-tahun mendatang. "Itu juga keinginan Beethoven," tambahnya.
Beethoven, lahir di Bonn pada Desember 1770 dan meninggal pada 27 Maret 1827. Dia menderita sakit selama sebagian besar hidupnya dan dilaporkan secara eksplisit meminta tubuhnya untuk dipelajari setelah kematiannya.
Awal tahun ini, para peneliti yang dipimpin oleh Universitas Cambridge menganalisis lima helai rambut untuk mengurutkan genom komposer dan mengungkapkan bahwa Beethoven memiliki kecenderungan genetik untuk penyakit hati dan menderita infeksi hepatitis B beberapa bulan sebelum kematiannya.
Dia pertama kali mulai menderita gangguan pendengaran sekira 1795, suatu kondisi yang memburuk selama bertahun-tahun dan diperburuk oleh tinnitus yang parah, membuatnya menjadi tuli secara fungsional pada 1818.
(Rahman Asmardika)