JAKARTA - Sebuah kejadian memilukan dialami salah seorang warga Bogor bernama Riri. Ia mengaku menjadi korban dugaan peretasan akun e-commerce dan harus membayar sejumlah tagihan senilai jutaan rupiah.
Cerita dimulai pada 21 Juli 2023. Saat itu, ia menerima pesan Whatssapp mengatasnamakan Lazada. Isi pesan tersebut bertuliskan rasa terima kasih karena telah mengunjungi toko tertentu.
"Saya pikir saya kan gak belanja di Lazada, tapi kok ada pesan ini. Terus ada link di dalamnya, tapi bukan berwarna biru, warna putih," katanya saat dikonfirmasi Okezone, Kamis (27/7/2023).
Karena penasaran dengan pesan itu, ia mengecek akun Lazadanya. Menurutnya, secara kasatmata, tak ada yang berubah dari akunnya. Tapi ketika melihat riwayat, ia mengaku melihat notifikasi bahwa dirinya berkomentar ke salah satu toko jual beli.
"Komennya itu kira-kira begini 'kirim ke Karawang berapa, kak?', saya awalnya gak ngeh, belakangan baru sadar kalau akun saya rupanya sedang digunakan orang lain," ujarnya.
Kecurigaan dia akhirnya pecah saat tanggal 25 Juli, ia menerima paket. Dalam paket itu, ia hanya menerima sebotol minuman teh dengan tulisan yang berisikan bahwa uangnya sudah ditransfer.
Berikut isi surat dalam paket itu:
"Hallo kak, demi kenyamanan, untuk saat ini, uang akan kita kirim via transfer, karena sering terjadinya kehilangan di dalam paketnya. Maka dari itu kita menghindari kerugian bersama. Jika paket sudah sampai mohon konfirmasi ke no whatsapp ini ya (menyertakan sebuah nomor),"
Setelah menerima paket yang ternyata menggunakan fitur Payletter tersebut, ia pun menjadi panik dan langsung mengecek akun Lazadanya.
Singkat cerita, setelah sempat gagal log in, ia mendapati bahwa di akunnya telah di-input nomor telepon yang berbeda.
"Saya kaget kok foto profilnya sudah beda, padahal alamat masih sama, email pun sama, tapi nomor telepon sudah berbeda," katanya.
Yang lebih membuatnya kaget, ada tagihan berupa pembelian buket hiasan uang senilai Rp2,25 juta. Dalam riwayat pembelian, buket tersebut telah terkirim ke alamat korban.