Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jejak Karier Militer Henri Alfiandi, Kepala Basarnas yang Terjerat OTT KPK

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 31 Juli 2023 |05:01 WIB
Jejak Karier Militer Henri Alfiandi, Kepala Basarnas yang Terjerat OTT KPK
Marsekal Madya (Purn.) Henri Alfiandi. (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA – Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Henri Alfiandi menjadi sorotan setelah terjerat dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pekan ini. Nyatanya, sebelum menjabat sebagai kepala Basarnas, Henri telah menjabat sejumlah posisi penting kemiliteran Indonesia.

Henri merupakan jebolan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1988. Setelah lulus dari pendidikan militer, Henri bertugas menjadi Pa Dp Gubernur AAU dengan pangkat Letnan Dua.

Dia kemudian naik pangkat menjadi Letnan Satu dan dipindah tugaskan menjadi Pa Anggota Skadud 11 Lanud Sultan Hasanudin.

Henri juga pernah ditugaskan di luar negeri sebagai anggota dari kontingen Elang Indopura VIII,IX,XI, Simulator A-4 di Singapura dan FWG Elang INDOPURA.

Pada 1994, Henri menerima kenaikan pangkat menjadi kapten dan pada Juli 1995 dipindahkan sebagai Dan Flight Ops A Skadud 11 Lanud Sultan Hasanudin. Selama berpangkat kapten, Henri sempat dua kali mengalami perubahan jabatan. Yaitu sebagai Pa Instruktur Penerbang Lanud Adisutjipto (1996) dan Pa Pok Instruktur Skadud 12 Lanud Pekanbaru (1997).

Pada Oktober 1999, Henri naik pangkat menjadi Mayor dan menjabat sejumlah posisi penting yaitu Kadisops Skadud 12 Lanud Pekanbaru Wing 6 Lanud Pekanbaru (1999) dan Danskadud 12 Wing 6 Lanud Pekanbaru (2002).

Karier Henri makin menanjak setelah dipromosikan menjadi Letnan Kolonel (Letkol) pada 2003. Setelah berpangkat Letkol, Henri beberapa kali berpindah posisi. Mulai dari Kadisops Lanud Pekanbaru (2004), Pamen Lanud Pekanbaru (2005), Dostun Gol VII Seskoau (2007) dan juga Dostun Gol IV Seskoau (2007).

Lima tahun kemudian Henri kembali menerima kenaikan pangkat sebagai Kolonel dan menempati sejumlah jabatan mulai dari Pamen Mabes TNI (Untuk Atud RI di Washington DC USA), Atase Udara RI KBRI USA dan Pamen Bais TNI, hingga menjadi Pamen Spamau (Dik Lemhannas USA) pada 2014.

Pada 2015 Henri naik pangkat menjadi Marsekal Pertama TNI. Setelah itu dia mengalami dua rotasi jabatan Mulai dari Danlanud Roesmin Noerjadin (2017) dan Kaskoopsau I (2018).

Setelah menjabat sebagai Kaskoopsau I pada 2018 Henri sudah berpangkat Marsekal Muda atau bintang dua dengan jabatan sebagai Pangkoopsau II dan dilanjutkan menjadi Danseskoau (2019). Satu tahun kemudian, ia dipindah tugaskan menjadi Asops KSAU.

Ketika menyandang pangkat Marsekal Madya pada 2021, Henri hanya menduduki satu jabatan saja yakni Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Jabatan tersebut melekat padanya hingga akhir kariernya sebagai prajurit TNI Angkatan Udara.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement