Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kronologi Kereta Hantam Minibus Angkut Pelajar di Lampung Selatan

Ira Widyanti , Jurnalis-Senin, 31 Juli 2023 |21:28 WIB
Kronologi Kereta Hantam Minibus Angkut Pelajar di Lampung Selatan
Kronologi kereta tabrak mobil mengangkut pelajar di Lampung Selatan. (Ilustrasi/Okezone)
A
A
A

LAMPUNG SELATAN - PT KAI Divre IV Tanjungkarang mengungkapkan kronologi peristiwa Kereta Api (KA) Babaranjang menghantam minibus yang ditumpangi siswi SMP di perlintasan yang berada di Desa Hajimena, Jalan Sebiay, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.

Kepala Bagian Humas PT KAI Divre IV Tanjung Karang, Azhar Zaki Assjari mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara dalam peristiwa kecelakaan tersebut.

Zaki menuturkan, peristiwa ini berawal saat mobil minibus Daihatsu Xenia bernomor polisi BE 1182 VT ingin melintas di perlintasan yang berada di Desa Hajimena, Jalan Sebiay, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.

"Mobil ini berisik penumpang 3 siswa-siswi SMP. Dari hasil keterangan petugas di lokasi, mobil tersebut nekat menerobos perlintasan, yang kondisi ada kereta yang akan melintas," ujar Zaki dalam keterangannya, Senin (31/7/2023).

Ia menjelaskan, masinis sebelumnya telah memberikan sirine peringatan ketika hendak melintas di perlintasan tersebut.

"Dari kronologi yang kami terima dari kru di lokasi, dikatakan masinis kami telah menyalakan atau membunyikan semboyan 35. Mereka membunyikan secara berulang yang barang tentu suaranya sangat keras. Namun, mobil minibus malah tetap melaju tidak memperhatikan datangnya Kereta Api Babaranjang," ujarnya.

Menurut Zaki, kereta bermuatan batu bara itu datang dari Tarahan, Lampung Selatan menuju Kotabumi, Lampung Utara. Dalam peristiwa itu, mobil sempat terseret sejauh 8 meter sebelum akhirnya terguling.

"Kereta api bermuatan batu bara. Mobil pada saat kecelakaan sempat terseret hingga 8 meter dan terguling," ucapnya.

Saat ini para korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin, Bandarlampung.

Disinggung soal kejelasan perlintasan tersebut, Zaki mengatakan, perlintasan tersebut resmi dan ada palang pintu pengaman.

Namun, petugas yang menjaganya bukan dari pihak PT KAI, melainkan warga.

"Dari data kami, itu perlintasan resmi. Namun memang yang menjaga masyarakat. Jadi itu perlintasan sebidang nomor 15 dan dijaga secara swadaya oleh masyarakat sekitar," tuturnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement