Reza berharap setelah adanya diskusi ini, masyarakat Tegal tidak membiarkan anaknya putus sekolah lantaran terkendala biaya. Sebab, pemerintah telah menyediakan banyak beasiswa kepada masyarakat yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Misalnya, kartu Indonesia pintar (KIP) dan PIP. Dengan demikian, tidak ada lagi alasan untuk tidak menyekolahkan anak mereka hingga perguruan tinggi.
"Kami memberikan pencerdasan kepada masyarakat bahwa ada beasiswa pendidikan untuk anak dari pemerintah. Kami juga berharap wali murid dan masyarakat bisa memahami bahwa tidak diperbolehkan adanya pungli dalam dunia pendidikan," ujarnya.
Reza menuturkan peserta sangat antusias mengukuti sosialisasi pendidikan dan beasiswa yang digelar Pena Mas Ganjar. Ada 157 orang tua yang diharapkan makin tersadar untuk memberikan pendidikan yang layak bagi anaknya.
Dalam kesempatan ini, Pena Mas Ganjar juga menyosialisasikan sosok bakal calon presiden (bacapres) tersebut agar bisa memenangi kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sementara itu, Ahmad Ali Albar sebagai pemateri diskusi bertema pendidikan ini mengatakan PIP adalah program untuk keluarga kurang mampu atau keluarga yang mengalami kesulitan untuk pembiayaan terkait pendidikan.
"Program beasiswa ini bersifat usulan manakala yang tidak dijangkau oleh KIP. Bantuan ini berjenjang, mulai SD hingga perguruan tinggi. Masyarakat bisa mendapatkan pendidikan tanpa harus dipusingkan dengan biaya," ujarnya.
Dia mengatakan masyarakat kurang mampu juga bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi di Kabupaten Tegal.
"Mimpi anak-anak jangan sampai terbelenggu, harus bisa diwujudkan. Pemerintah harus hadir," katanya.