TULUNGAGUNG – Ketua Relawan Perempuan dan Anak (RPA) Perindo Jeannie Latumahina menggelar konferensi pers terkait dengan pengaduan masyarakat mengenai penerimaan perserta didik baru (PPDB) di Tulungagung, Jawa Timur. Dalam konferensi pers ini, RPA Perindo juga mengundang sejumlah orang tua yang anaknya tidak bisa bersekolah di SMA Kedungwaru, Tulungagung.
Masih Banyak Masalah, Partai Perindo Desak Pemerintah Evaluasi Penerapan PPDB Zonasi
Berbicara pada konferensi pers, Jeannie mengatakan bahwa terjadi sejumlah kejanggalan pada proses PPDB, salah satunya di SMA Kedungwaru.
Salah satu isu yang disorot RPA Perindo adalah adanya 17 siswa yang tidak bisa diterima di SMA Kedungwaru, padahal mereka telah memenuhi persyaratan untuk diterima. Salah seorang siswa tidak diterima karena alasan zonasi, padahal kakak dari siswa tersebut sebelumnya merupakan siswa dari SMA Kedungwaru.
Selain itu RPA Perindo juga menerima laporan bahwa ada komite di SMA Kedungwaru yang meminta sumbangan untuk gedung sekolah dengan seikhlasnya. Sebelumnya, RPA Perindo juga telah keluhan mengenai siswa SMA Kedungwaru yang diminta membeli kain seragam dengan harga Rp2 juta.