CAPE TOWN - Lima orang tewas dalam protes kekerasan terkait dengan pemogokan taksi di Cape Town, Afrika Selatan (Afsel).
Para korban termasuk warga negara Inggris berusia 40 tahun yang keluarganya didukung oleh Kementerian Luar Negeri Inggris.
Pemogokan selama seminggu dilakukan sebagai tanggapan atas apa yang dikatakan pengemudi sebagai "taktik berat" oleh otoritas penegak hukum.
Pengemudi dan pemilik taksi mengatakan kendaraan mereka menjadi sasaran dan disita karena pelanggaran ringan.
Pelanggaran termasuk tidak mengenakan sabuk pengaman dan mengemudi secara ilegal di jalur darurat. Mereka mengklaim orang lain yang melakukan hal yang sama hanya menghadapi denda.
Operator taksi minibus di seluruh Cape Town juga menyampaikan rasa frustrasi karena pemerintah menyita taksi yang mereka klaim tidak laik jalan.
Pada Selasa (8/8/2023), Menteri Transportasi Afrika Selatan Sindisiwe Chikunga memerintahkan pembebasan segera taksi minibus yang disita oleh Kota Cape Town.
Chikunga mengatakan undang-undang yang digunakan oleh kota telah "dijalankan dan diterapkan secara salah" dan menambahkan bahwa "itu tidak ada" di bawah undang-undang saat ini.
Kementerian Kepolisian Afrika Selatan mengatakan 120 orang telah ditangkap sejak serangan dimulai pada 3 Agustus dan mereka mengetahui insiden penjarahan, pelemparan batu, dan pembakaran.
Menteri Kepolisian Bheki Cele juga membenarkan seorang petugas polisi termasuk di antara mereka yang tewas.
Pada Selasa (8/8/2023), warga di kotapraja Masiphumelele membuat barikade, mencegah warga lainnya pergi. Banyak dari barikade itu dibakar.
Berbicara kepada pers pada Selasa (8/8/2023), Cele menyerukan kerja sama antara pemerintah Cape Town dan operator taksi. Dia mengatakan mereka yang terkena dampak pemogokan termasuk anak-anak yang tidak bisa lagi bersekolah.
"Rakyat harus menelan harga dirinya, bersatu dan menyelesaikan masalah ini,” katanya, dikutip BBC.
Inggris telah mengeluarkan peringatan perjalanan setelah pemogokan itu terdaftar sebagai ancaman keamanan tinggi bagi wisatawan yang berkunjung ke Afrika Selatan.
(Susi Susanti)