Pada 2017, Correa akhirnya lengser dan Villavicencio kembali ke Ekuador. Pengadilan federal menyatakan dia tidak bersalah, dan dia terus menerbitkan investigasi korupsi dan mengajukan pengaduan ke jaksa agung Ekuador.
Tekadnya untuk menghapuskan impunitas dan korupsi dari Ekuador mendorong Villavicencio masuk ke dalam dunia politik. Pada 2021 dia memenangkan kursi di Majelis Nasional, hingga Mei, ketika badan legislatif dibubarkan oleh Presiden Guillermo Lasso, yang menghadapi proses pemakzulan atas tuduhan penggelapan.
Dia kemudian maju sebagai salah satu calon presiden, mewakili Gerakan Membangun Ekuador, sebuah koalisi yang luas, dan mengkampanyekan isu-isu seperti keamanan pribadi di Ekuador, yang telah dilanda kekerasan terkait perdagangan narkoba.
Villavicencio menjadi salah seorang kandidat yang akan memperebutkan suara pada pemilihan umum 20 Agustus mendatang sebelum ditembak mati pada Rabu dalam pembunuhan yang mengguncang Ekuador.
(Rahman Asmardika)