Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan setelah itu bahwa jembatan itu adalah sasaran militer yang sah yang memasok upaya perang Rusia "dengan amunisi setiap hari".
“Maklum, ini adalah target kami. Dan target yang membawa perang, bukan perdamaian, harus dinetralkan,” tambahnya.
Sebuah ledakan di jembatan pada bulan Oktober masih menjadi misteri.
Rekaman dari waktu itu menunjukkan bola api besar meletus saat sejumlah mobil dan truk melintasi jembatan.
Jembatan itu ditutup sebagian dan baru dibuka kembali sepenuhnya pada Februari lalu.
Kyiv telah berulang kali mengatakan berencana untuk merebut kembali Krimea dan semua wilayah yang direbut oleh Rusia sejak melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.
Peningkatan nyata dalam operasi militer di sekitar jembatan terjadi saat Kyiv menekan serangan musim panasnya terhadap pasukan Rusia di timur Ukraina.