Ben-Gvir mengeluarkan pernyataan panjang pada hari Rabu yang menyalahkan kekerasan tersebut pada “milisi” dalam komunitas Arab, yang menurutnya pada akhirnya akan “menyalakan serangan mereka terhadap Negara Israel”.
Dia mengulangi seruannya untuk melakukan penahanan tanpa pengadilan bagi para tersangka dan bagi Shin Bet untuk mendeteksi kejahatan terorganisir. Hal ini diartikan sebagai pengawasan terhadap warga negara Arab yang dicurigai melakukan kejahatan – sebuah saran yang sangat kontroversial yang dilaporkan telah ditolak sebelumnya.
Warga Arab Israel – banyak di antaranya lebih suka disebut warga Palestina di Israel – merupakan seperlima dari populasi negara tersebut.
Secara teori, mereka mempunyai hak yang sama dengan warga negara Yahudi, namun mereka sering mengeluhkan diskriminasi negara.
(Susi Susanti)